Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perempuan Swiss Tuntut Kesetaraan Upah, Hapus Diskriminasi Gender

image-gnews
Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan plakat saat demonstrasi pemogokan perempuan (Frauenstreik) di Zurich, Swiss 14 Juni 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]
Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan plakat saat demonstrasi pemogokan perempuan (Frauenstreik) di Zurich, Swiss 14 Juni 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu perempuan di seluruh Swiss menggelar demonstrasi pada hari Jumat menuntut kesetaraan gender dan hak perempuan yang belum terpenuhi, seperti diskriminasi gaji pekerja perempuan dengan pria.

Di Zurich, puluhan ribu pemrotes turun ke jalan ibu kota, meniup peluit dan memukul panci dan wajan.
"Lelaki, silakan seterika bajumu sendiri," tulis salah satu poster.

"Ini bukan hanya tentang upah, tetapi kesetaraan peluang juga tidak ada. Paling tidak untuk generasi berikutnya harus ada kesetaraan hak," kata anggota dewan kota Zurich Karin Rykart, dikutip dari Reuters, 15 Juni 2019.

Baca juga: 6 Negara ini Dapat Nilai Sempurna untuk Hak Perempuan, Indonesia?

Terlepas dari kualitas hidupnya yang tinggi, Swiss tertinggal dari negara maju lainnya dalam hal upah perempuan dan kesetaraan gender di tempat kerja.

Demonstrasi hari Jumat mengenang kembali unjuk rasa pada tahun 1991, lima tahun sebelum UU Kesetaraan Gender mulai berlaku.

Undang-undang melarang diskriminasi di tempat kerja dan pelecehan seksual, dan melindungi perempuan dari bias atau pemecatan karena kehamilan, status perkawinan, atau gender.

Baca juga: Perempuan Spanyol Pukul Panci di Hari Perempuan Internasional

Tetapi lebih dari 20 tahun kemudian, perempuan masih berpenghasilan lebih rendah dari laki-laki, dan mengalami penghinaan pada pekerjaan.

Penyelenggara mengatakan demonstrasi menuntut perhatian pada upah, kekerasan terhadap perempuan, dan kebutuhan untuk perwakilan yang lebih besar dalam posisi pemerintahan, dan kebijakan keluarga yang lebih adil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan plakat saat demonstrasi pemogokan perempuan (Frauenstreik) di Zurich, Swiss 14 Juni 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]

Christine Lagarde, perempuan pertama yang memimpin IMF, juga bergabung untuk demonstrasi di Jenewa.

"Saya sebenarnya memakai (kerah pin) ini karena solidaritas dengan perempuan Swiss yang ingin mengklaim kesetaraan dalam hal gaji dan beberapa hal lainnya," kata Lagarde.

Federasi serikat pekerja SGB memperkirakan 100.000 orang bergabung dalam demonstrasi pada tengah hari, dengan lebih banyak yang berpartisipasi mulai pukul 3.24 malam waktu Swiss.

Data pemerintah menunjukkan, perempuan Swiss berpenghasilan 20 persen lebih rendah dibandingkan pria. Meski ada peningkatan sekitar sepertiga lebih pada tahun 1991, namun kesenjangan akibat diskriminasi semakin memburuk sejak tahun 2000.

Baca juga: Sri Mulyani: Kesetaraan Gender Harus Dimulai Sejak PAUD

Pada 14 Juni 1991, perempuan memblokir trem selama protes di jantung distrik keuangan Zurich dan berkumpul di luar sekolah, rumah sakit, dan di seluruh kota dengan balon ungu dan spanduk untuk menuntut bayaran yang sama untuk pekerjaan yang sama.

Protes itu terjadi satu dekade setelah kesetaraan gender dasar diabadikan dalam konstitusi Swiss, dan kurang dari tiga bulan setelah perempuan untuk pertama kalinya diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara regional di kanton Appenzell Innerrhoden.

World Economic Forum menemukan Swiss berada di peringkat ke-34 untuk partisipasi dan peluang ekonomi terhadap perempuan, dan ke-44 untuk kesetaraan gender untuk upah dalam studi 2018 dari total 149 negara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

4 hari lalu

Aktivis Perempuan Mahardhika melakukan aksi peringatan hari buruh sedunia dan 30 tahun Marsinah dibunuh di Patung kuda, Jakarta Pusat, Minggu 7 Mei 2023. Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan UU Perpu Cipta Kerja, usut tuntas kasus Marsinah, stop sistem no work no pay hingga perlindungan bagi pembela HAM. TEMPO/ Febri Angga Palguna
UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?


Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, kedua dari kanan, bergabung bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia dalam seminar internasional pertama mereka di Jakarta pada tanggal 26 April.
Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.


Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

TalKshop Hari Kartini bertajuk 'Perempuan dan Perannya '/Nakara
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.


Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

8 hari lalu

Om Fahad TikToker asal Irak. Foto: Om Fahad/gambar Facebook
Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak


Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

9 hari lalu

Pekerja perempuan di Juragan 99 Garment/J99 Corp
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

10 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

10 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

11 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia